Senin, 14 September 2009

Daily In Life of Prita Anindita Cendani

Senin, 2009 September 14

Pada tanggal 12 September, bertepatan pada hari sabtu. Prita Anindita Cendani yang biasa dipanggil Prito,pada pukul 03.00 ia mendengar kerasnya dering alarm dari telepon selularnya yang bermerk Sony Ericsson K800i dan membuat ia terbangun dari tidurnya yang lelap. Setelah ia sadar, ia langsung cuci muka dan bergegas kedapur untuk membuat teh untuk sekeluarga tentunya dengan teh Sariwangi dan Gulaku sebagai pemanisnya.
Pukul 03.30, setelah selesai sahur, Prito mendapat tugas dari sang ibu untuk mencuci piring bekas sahur keluarga dengan Sunlight sebagai sabun cair pembersihnya. Pukul 04.15, ketika adzan subuh berkumandang, Prito bergegas mengambil air wudhu untuk melaksanakan sholat shubuh. Mukena yang biasa dipake Prito yaitu altara yang satu set dengan sajadahnya.
Pukul 04.30. prito melakukan persiapan kesekolah, memasukkan buku- buku pelajaran dan menyiapkan beberapa peralatan tulis seperti pensil Stadeler, ballpen faster,penghapus BOXY,dan pentel correction pen dijadikan saru dalam satu tempat pensil agar praktis dan ringkas.
Pukul 06.00, Prito membawa beberapa peralatan mandi seperti sabun LUX, shampoo Pantene, pasta gigi Pepsodent dan sikat gigi Oral- B pasangannya. Setelah selesai mandi pagi dan setelah itu Prito bergegas untuk bersiap pergi kesekolah. Memakai baju seragam,Bodyshop AquaLily untuk wewangiannya, dan tidak lupa ROXY sepatu kesayangannya.
Pukul 06.45, Prito berangkat kesekolah dengan kendaraan kesayangannya yaitu Yamaha Mio dan helm Kyt abu-abu yang senantiasa melindungi kepalanya. Pukul 07.15, sesampainya Prito di sekolah, Prito melakukan kegiatan sehari-harinya sebagai seorang siswi SMA sebagaimana mestinya.
Pukul 12.00, usai Prito sekolah ia langsung menuju perkiran sekolah lalu mengambil motor kesayangannya dan bergegasw pulang. Pukul 12.45, sesampainya dirumah, Prito langsung menuju kamar dan mengganti seragamnya dengan setelan santai untuk dirumah, menggunakan kaos cosmic, celana logo, namun sebelum ia tertidur, Prito suka online terlebih dahulu dengan laptop Toshiba kesayangannya.
Pukul 17.00, Prito terbangun dari tidurnya dan setelah ia sadar, ia langsung mandi dan bersiap untuk buka bersama teman2 se-gengnya diTP. Seusai Prito mandi, ia bergegas kedapur untuk membuat teh untuk buka puasa sekeluarga tentunya dengan teh Sariwangi dan Gulaku sebagai pemanisnya. Pukul 17.30 tepat, dan adzan maghrib berkumandang adalah saat berbuka puasa untuk Surabaya dan sekitarnya.
Pukul 18.00, setelah sholat maghrib, Prito bergegas ke teras rumah Karen teman- temannya menunggunya didepan rumah. Prito dijemput oleh teman yang rumahnya tidak jauh dari rumahnya dengan mobil Honda Jazz.
Pukul 19.45, sesampainya Prito diTP. Ia dan 2temannya bergegas menuju foodcourt XXI karena mereka berkumpul disana dan berbuka puasa disana.
Sekitar pukul 21.15, Prito dan teman-temanya beranjak dari tempat duduknya dan menuju ke toko buku Gramedia untuk mencari buku soal SPMB. Karena Prito sudah menginjak kelas XII atau kelas 3SMA, dan tidak lama lagi sudah menginjak bangku kuliah. Setelah buku soal ditangan, Prito bergegas keluar dari Gramedia lalu pulang kerumah.
Pukul 22.00, sesampainya Prito dirumah, Prito mengganti bajunya dengan yang lebih santai. Setelan kaos dan celana pendek yang cocok untuk tidur.Setelah itu Prito tidur.


(buat mbak pus, mbak maaf ne kmaren salah post ke blog yang lain. mgkin kebikin dobel trus masukinnya salah. )

http://thefantasticcore.blogspot.com/

Minggu, 06 September 2009

Strategic Planning Bentoel Biru



1.
Latar Belakang Permasalahan

Bentoel Biru adalah salah satu produk rokok kretek filter yang merupakan salah satu produk dari perusahaan besar terkemuka yang berpengalaman lebih dari 75 tahun, Bentoel Grup. Dengan perusahaan induk PT Bentoel Internasional Investama.

Bentoel Biru sempat mengalami masa kejayaannya pada beberapa dekade lalu, namun seiring waktu dengan semakin meningkatnya produsen baru yang menyebabkan menghilangnya banyak konsumen royal. Diantaranya adalah salah satu produk rokok dari Gudang Garam, Surya. Selain itu, perubahan segmentasi yang tidak terduga menyebabkan anjloknya penjualan Bentoel Biru. Semakin berkurang jumlah konsumen tetap dan meningkatnya konsumen muda yang diambil alih oleh produk rokok A-mild.

Dilain sisi terpuruknya perekonomian perusahaan menyebabkan kesulitan bagi bentoel Biru untuk meng-iklankan produknya, sehingga produk Bentoel Biru sempat seakan – akan menghilang dari pasaran.

Saat ini perbaikan di berbagai sektor mulai dibenahi, pelunasan hutang – hutang saat krisis moneter, penambahan pabrik baru, mesin – mesin terkini dan jaringan diperluas. Selain itu Bentoel juga berakuisisi dengan British American Tobacco p.l.c (BAT) dengan pembelian saham sejumlah 85 % sehingga mampu mendongkrak peningkatan saham menjadi 4,94 %. Meskipun belum dapat menyaingi Gudang Garam, namun dapat mempertahankan eksistensinya dalam pasar.






2. ANALISIS PERMASALAHAN

a. Analisis SWOT

Berikut adalah tabel perhitungan SWOT









a. Analisis BRAND

Definisi brand

Perjalanan Bentoel bermula pada tahun 1930-an ketika Ong Hok Liong, yang memperoleh keahlian ayahnya di perusahaan penjualan tembakau, memutuskan membuka perusahaan rokok kretek sendiri. Bersama istrinya, Liem Kiem Kwie Nio, ia memulai perusahaan rokok kretek kecil- The Strootjes Fabriek Ong Hok Liong.

Keyakinan Ong di bisnis pengolahan tembakau, digabung dengan kemampuan manajemen istrinya, membawa bisnis rokoknya tumbuh, yang kemudian tahun 1951 berubah menjadi perusahaan PT Perusahaan Rokok Rokok Tjap Bentoel.

Menjelang akhir tahun 1960-an, Bentoel menjadi perusahaan rokok modern dengan memperkenalkan rokok filter olahan mesin ke pasar, yang kemudian diadopsi menjadi standard industri rokok di Indonesia.

Karakteristik brand dan Positioning perusahaan produk

Tahun 1996, Bentoel memposisikan dirinya di pasar rokok rendah tar dan rendah nicotine, dengan meluncurkan merek Star Mild. Perseroan kemudian berturut-turut meluncurkan sejumlah produk di segmen ini termasuk Bentoel Mild (1999), Country (1999), X Mild and Country Light (2004) dan Club Mild (2006).

Pelayanan brand

Visi
Menjadi perusahaan besar yang terpandang, menguntungkan dan memiliki peran dominan dalam industri rokok domestik

Misi
Menyediakan produk-produk inovatif bermutu tinggi yang memenuhi, bahkan melebihi harapan konsumen sekaligus memberikan manfaat bagi semua stake holders

b. Analisis Segmentasi

· Orang dewasa 30 s/d 45 th

· Jenis kelamin : laki-laki

· Pekerjaan : karyawan, pegawai negeri

· Penghasilan : Rp. 1.200.000 s/d Rp. 2.500.000

· Domisili : perkotaan

· SES : B

· AIO :

o Activity : kekantor, punya keseharian rutin

o Interest : menggeluti rutinitas pekerjaan

o Opinion : kehidupan yang serasi dan selaras


2. STRATEGIC PLANNING

Berdasarkan hasil yang didapatkan dari analisis SWOT, dimana didapatkan stategi “Turn Around ( peninjauan ulang strategi )”. Dimana kelemahan perusahaan lebih besar daripada kekuatan perusahaan, namun masih ada peluang bagi Bentoel Biru untuk tetap mempertahankan produknya. Sehingga Bentoel Biru harus dapat memanfaatkan peluang yang ada tersebut.

A. Konsep

Strategi planning yang dijalankan adalah menunjuk pada kontinyuitas promosi untuk mengingatkan kembali keberadaan produk “recall” pada benak konsumen, dengan mengubah strategi promosi yang sebelumnya menekankan pada sisi tagline dari produk Bentoel ‘Kharisma Rasa Indonesia’ yang memakai ikon pemusik terkenal “Balawan”, menjadi kepada pelestarian budaya asli indonesia yang saat ini menjadi polemik dengan Negara tetangga Malaysia.

Diharapkan dengan mengangkat budaya-budaya yang ada di Indonesia seperti Reog Ponorogo, tari Pendet dll, lebih menyentuh hati konsumen. Dengan begitu masyarakat Indonesia diharapkan lebih menghargai dan menjaga kekayaan budaya yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia. Dengan menggunakan budaya Indonesia, produk Bentoel ikut membantu mempromosikan budaya bangsa.

B. Perancangan Media

Untuk menjamin sampainya produk ke tangan konsumen, bentoel juga memperkuat jaringan penjualan dan distribusi yang menjangkau semua daerah

Grup Bentoel yakin dengan pendekatan penjualan dan distribusi di atas, kami dapat secara efisien dan efektif menjangkau pasar domestic dari tingkat grosir, pengecer, sampai warung-warung di tepi jalan.

Dengan usaha efisiensi ini, armada penjualan dan distribusi Bentoel menjadi lebih efektif dalam bekerja sehingga jangkauan pasar yang telah diraih selama ini dapat mengakomodasi jumlah produk yang harus didistribusikan

C. Strategic Media

Dengan menggunakan media sebagai strategi untuk menjangkau para konsumennya. Maka bentoel, melakukan beberapa langkah pasti untuk menjangkau konsumen- konsumennya lagi.

Bentoel melakukan beberapa pembenahan dengan memperbarui system dalam meraih minat dari para konsumennya. Beberapa hal yang dilakukan oleh Bentoel, antara lain :

§ mensponsori rumah makan, warung rokok maupun fasilitas umum (halte bus, jembatan penyebrangan) dan stationery yang berupa tempat tisu, asbak, umbul- umbul,dsb.

§ selain itu, juga dilakukan promosi dengan menggunakan media elektronik maupun media cetak. TVC sebagai sarana promosi media elektronik sedangkan Koran dan majalah sebagai sarana promosi media cetak. Terutama majalah yang bermuatan politik dan bisnis, karena cukup mewakili konsumen dari segmentasi orang dewasa sekitar umur 30- 45 tahun.

Achmad Nurrochim (3405100134)

Archie Teapriangga (3406100046)

Terbit Nurcahya (3406100064)

Anton Satria (3407100017)